RESENSI NOVEL OMEN - LEXIE XU
Identitas buku
Judul Buku : Omen
Penulis : Lexie Xu
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Terbitan pertama, September 2012
Sinopsis
File 1 : Kasus penusukan siswa-siswi SMA Harapan Nusantara.
Tertuduh : Erika Guruh, dikenal juga dengan julukan si Omen. Berhubung tertuduh memang punya tampang seram, sifat nyolot, dan reputasi jelek, tidak ada yang ragu dialah pelakunya. Tambahan lagi, ditemukan bukti-bukti yang mengarah padanya.
Fakta-fakta : Bukan rahasia lagi tertuduh dan korban saling membenci. Perselisihan keduanya semakin tajam saat timbul spekulasi bahwa tertuduh ingin merebut pacar korban. Tidak heran saat korban ditemukan nyaris tewas di proyek pembangunan, kecurigaan langsung tertuju pada tertuduh. Masalah tambah pelik, karena sewaktu disuruh mendekam di rumah oleh pihak kepolisian, tertuduh malah kabur dengan tukang ojek langganannya yang bergaya preman. Akibatnya, tertuduh terpojok. Tertuduh juga orang pertama yang tiba di TKP korban-korban berikutnya.
Misiku : Membuktikan tertuduh tidak bersalah dan menemukan pelaku kejahatan yang sebenarnya.
Penyidik Utama,
Valeria Guntur
File 1 : Kasus penusukan siswa-siswi SMA Harapan Nusantara.
Tertuduh : Erika Guruh, dikenal juga dengan julukan si Omen. Berhubung tertuduh memang punya tampang seram, sifat nyolot, dan reputasi jelek, tidak ada yang ragu dialah pelakunya. Tambahan lagi, ditemukan bukti-bukti yang mengarah padanya.
Fakta-fakta : Bukan rahasia lagi tertuduh dan korban saling membenci. Perselisihan keduanya semakin tajam saat timbul spekulasi bahwa tertuduh ingin merebut pacar korban. Tidak heran saat korban ditemukan nyaris tewas di proyek pembangunan, kecurigaan langsung tertuju pada tertuduh. Masalah tambah pelik, karena sewaktu disuruh mendekam di rumah oleh pihak kepolisian, tertuduh malah kabur dengan tukang ojek langganannya yang bergaya preman. Akibatnya, tertuduh terpojok. Tertuduh juga orang pertama yang tiba di TKP korban-korban berikutnya.
Misiku : Membuktikan tertuduh tidak bersalah dan menemukan pelaku kejahatan yang sebenarnya.
Penyidik Utama,
Valeria Guntur
Erika dan Eliza adalah saudara kembar yang memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Erika yang lahir lebih awal lima menit dari Eliza mempunyai reputasi jelek di sekolahnya. Sifat nyolot, suka bolos, penampilannya urakan, rambut di potong kaya cowok, baju gak pernah di setrika, ada berbagai macam tulisan dengan spidol di kedua lengan bajunya. Lain dengan Eliza, adiknya yang mempunyai sifat begitu lembut, ramah, dan berpenampilan anggun, rambutnya panjang, sungguh terbalik dengan kakaknya. Jika Erika di benci hampir seluruh siswa di sekolahnya, Eliza lah yang menjadi idola satu sekolah. Mereka tidak pernah akur dan kedua orangtuanya lebih menyayangi Eliza daripada Erika. Sejak kecil, Erika di beri julukan omen (yang berarti pertanda buruk) karena sifat kejam yang sudah Ia tampakkan sejak kecil. Erika mempunyai kelebihan, yaitu dia mempunyai daya ingat fotografis yang membuatnya selalu mengingat sesuatu sekecil apapun itu. Jadi, wajar saja dia selalu menjadi juara umum serta anak paling pintar di sekolahnya.
Semua berawal ketika di suatu pagi, foto Erika dan Ferly (yang notabenenya pacar Eliza) terpajang di mading. Hampir seluruh sekolah semakin membenci Erika karena mengira Erika merebut pacar saudaranya sendiri, Eliza, sang idola sekolah. Ferly meminta Erika untuk menjaga jarak dulu agar gosip tersebut mereda. Dengan berat hati, Erika menyanggupinya walaupun sakit hati (Erika beneran naksir juga sama Ferly).
Tidak sampai di situ saja, ternyata masalah bertambah pelik seusai pesta Martinus, Eliza tidak pulang-pulang. Dengan hati yang dongkol karena paksaan Ibunya, Erika terpaksa kembali ke rumah Martinus untuk mencari Eliza. Di bantu oleh si Ojek. Akhirnya Erika mulai menjelajah mencari Eliza. Namun mereka tidak menemukan Eliza di rumah Martinus. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mencari di tempat lain. Hingga Erika menangkap bayangan bangunan yang belum jadi, kecurigaan pun merasuki hatinya. Dan benar saja, di dalamnya, Eliza sudah terkapar dengan rambut yang hampir terbabat habis serta empat pisau menancap di atas tubuhnya. Bukan Eliza saja yang bernasib seperti itu, beberapa hari setelah kejadian tersebut, Erika kembali menemukan orang yang di kenalnya terkapar tak sadarkan diri, persis seperti adik kembarnya.
Kesimpulan :
Kesimpulannya adalah jangan menilai orang hanya dari penampilannya saja. Tidak semua orang, yang berpakaian berantakan adalah orang yang tidak baik.


Komentar
Posting Komentar